⸙⸎⸙
Sejuk
hawa suguhan semesta menusuk paruh jiwa yang hina dan dihinakan, oleh rasa muda
yang menggelora, di balik tabir luka penuh cengkraman basah rintikan nestapa.
Kusambut duka dengan rapuhnya jiwa, berbagi rasa dengan sukma, sambil
mendengarkan curhatan mereka dan menulisnya di layar media.
⸙⸎⸙
Pagi
ini aku duduk di depan teras kelas madrasah, mengamati anak-anak remaja putih
abu-abu yang satu persatu memasuki pintu gerbang, seakan para pemburu yang siap
menangkap dan membawa pulang buruannya. sesambil jemari tetap asik memainkan
tiap tombol keyboard yang tersedia di Laptopku, ditemani oleh secangkir
air Tuhan tanpa gula berwarna gelap keruh lagi pahit. Entah sabda hati macam
apa lagi yang akan aku tulis dibawah cahaya surya mungil ini, yang pasti ini
akan berhubungan dengan gejolak sukma pemuda berumur dua puluhan pada umumnya, Cinta.
Aku
akan memberikan beberapa hal tentang c.i.n.t.a, dibalik tabir pengalaman
bercintaku yang penuh duka, lara, penyesalan, trauma, treadmill hedonis, juga
paradox. Jikalau ada yang bertanya kepadaku "apa itu cinta...?" atau
"apa devinisi cinta menurutmu...?" aku hanya akan menjawab "angel".
Angel
di sini bukan bermakna malaikat, melainkan sudut pandang. Ya... cinta itu
persoalan sudut pandang, entah kau melihatnya dari depan, belakang, samping
kanan maupun kiri. Semua orang memiliki posisi masing-masing dalam menikmati
cinta dan kasih sayang, sesuai dengan kapasitas hati dan diri masing-masing. Sama
seperti seseorang yang sedang meminum
kopi,
ada yang suka tanpa gula dan hanya menyisakan pahit, dan ada pula yang lebih
suka diberi gula.
Hal yang tak bisa terlepas dari
hati seorang insan ialah kondisi, posisi, dan porsi. Tiga hal ini sangat
menentukan sikap seseorang kala bercumbu dengan cinta. Kala dalam kondisi yang
mantap dan porsi yang pas, posisi bisa saja berkata lain dan membuahkan luka di
detik akhir skenario pementasan moment bercinta. Ketiganya harus saling
memahami dan selalu mendukung satu sama lain, sehingga terciptalah pribadi yang
tak mudah menyalahkan pribadi yang lain.
Dari beberapa moment percintaan
yang sudah menjadi lini masa sejarah hidupku, banyak hal yang dapat diamati dan
menjadi kunci pembuka pintu gerbang kehidupan berikutnya. Menjadi sebuah
pembelajaran yang berharga agar dapat memberi harga yang lebih mantap kepada
konsumen cinta berikutnya.
Memahami diri sendiri adalah
tonggak utama dalam kehidupan 'bercinta, karna tak ada seorang pun yang dapat
memahami, apa lagi mengubah orang lain, tidak ada.
⸙⸎⸙
Surga akhir tujuan harap makhluk
berakal semesta, tapi surga yang seperti apa …? Semua insan memiliki surganya
masing-masing. Vodka surga,
sabu surga, kretek surga, wanita pun surga. Semua tergantung hati yang
menafsirkan.
Begitu
pula dengan perasaan, penuh tanda tanya dan kebingungan dalam menerjemahkan
rasa, bahkan sang pemilik rasa pun tak mengerti apa yang ia rasakan,
membingunkan bukan...?
Tapi
begitulah hati manusia mudah sekali berasumsi mudah pula dikhianati, dan masih
banyak lagi hal-hal yang membingungkan tentang rasa.
Untuk
memahami rasa saja begitu banyak halang rintang, apalagi menyatukan dua senyawa
yang berbeda, itulah yang membuatku bingung dengan mereka yang bisa saja bertahan
dengan rasa yang berbeda.
Haha...
mungkin itu karna aku yang tak pernah seperti mereka, kisahku begitu memilukan,
sayap ku tidak akan pernah membawaku sampai ke derajat kebahagiaan mereka, cukup
hayal yang dianggap iri ini saja lah yang kini kucumbui.
⸙⸎⸙
Di bawah bayang mentari, semesta memberi arti, bahwa hati
bukan milik jasad lagi, tapi milikmu wahai penjaga mimpi
Tatap mata kini tak terkendali, seakan isyarat bahwa
ujung pandang inilah yang paling menjerat hati, wahai makhluk Tuhan yang kini
aku pandangi, selamat pagi...
Ingin ku sampaikan sajak ini pada
dia yang mungkin akan menjadi milikku nanti, hayalnya seperti ini, tak tau
bagai mana semesta menanggapi, insan hanya mampu panjatkan mimpi, tanpa harus
menanti jawaban yang pasti, bisa jadi hanya sekedar isak tangis yang akan
menjadi diksi terakhir dalam perjalanan hayal mimpi.
Dari sekian luka yang menimpa, aku
belajar bahwa wanita, tak selamanya benar, tak selamanya wanita bisa menjadi
yang harus selalu dibenarkan, karna wanita bisa saja sejahat pria, mempermainkan
hati seenak jidatnya. Aku bukannya meremehkan wanita tapi itu lah yang
kurasakan adanya.
Aku adalah seorang pria yang
berangkat dari sifat tertutup, aku tak suka dicampuri urusanku dan aku pun tak
terlalu ingin tau urusan mereka, aku tak mau menyapa orang terlebih dahulu
sebelum dia yang menyapaku, aku tak mau bila harus pergi ketempat yang ramai
dan menganggu pendengaran dan pencuimanku. Tapi itu dulu.
Setelah aku patah hati, mulai
situlah aku berubah tak seperti dulu lagi. Aku berusaha untuk menutupi rasa
ini, rasa yang dia buat hancur dan berapi-api, aku mulai melangkahkan kaki,
menuju pribadi yang tak tau diri, bercanda kesana kemari, membuat lelucon yang
mengundang amarah dan dengki, memanjangkan dan mewarnai rambut, dan masih
banyak lagi. Dalam fikirku yang terpenting hanya satu, Bebas.
Aku akan melakukan apapun yang aku mau
asalkan aku bisa melupakan masa lalu, dan agar kau melihatku. Coba kau lirik
aku seberapa hancurnya penampilanku, sudah kasihankan kau kepadaku…? Oh… pasti
belum…! Akan ku buat seluruh hidupku menjadi terpacu kesatu arah tuju, Hancur.
⸙⸎⸙
Bodoh,
Ternyata seberapa jauh pun aku
menghancurkan penampilan dan perasaanku, tetap saja kau tak akan pernah melirikku.
Hal terbodoh dan tak bermanfaatnya perlakuanku pada diriku. Pintaku agar semesta
mendukungku dan membuatmu berpaling kearahku, tak sampai-sampai dan hanya
terdiam kaku.
Pada akhirnya aku kembali kerumhaku
yang dulu, senang menyendiri dan tak mau tau urusan orang lain. Urusanku saja
tidak pernah ku urusi apalagi urusan mereka yang hanya menghasilkan kotoran tai,
bangsat lah…
Ponsel dan bukulah satu-satunya harapku
agar mereka bisa menemaniku disetiap luka pilu, tanpa harus menunggu hal yang
tak perlu seperti masalu.
Brreeeettt…!
Ku lihat ponselku ternyata sudah ada
pesan yang menunggu.
Feb,
nongki kuy…!
Tanpa
pikir panjang kubalas dengan tegas,
GASS….!
Entah mengapa hatiku seakan kosong
dan perlu tuk diisi dan dipenuhi, sampai-sampai aku tak tau diri dan menanggapi
pesan itu tanpa berpikir lagi. Setelah ku menuju tempat yang dijanjikan, Kutemukan
beberpa teman sebayaku yang sudah menunggu. Memesan kopi dan beberapa makanan
kecil sambil menghabisi tiap tembakau yang kami isap sendiri, tak sadar asbak
kami sudah dipenuhi dengan banyak cerita dan senda gurau penuh makna, tak sadar
sudah satu bungkus rokok aku bakar dengan kata dan cerita yang membuat mereka iba. dan saat ini mereka lah yang seakan ikut menderita.
Akirnya aku menemukan sebuah lini masa
sejarah tanpa darah, bahwa segala luka lara bisa tersampaikan lewat kata dan
cerita, tak perduli mereka menanggapinya bagai mana, yang terpenting aku sudah
melampiaskan semuanya lewat bicara dan tulis kata.
Duduk melingkar dengan bijaksana
Berbagi cerita dibarengi perasa luka
Ternyata begitu sederhananya bahagia.
(n)
ARANSEMEN
Penyesuaian komposisi musik dengan nomor
suara penyanyi atau instrument lain yang didasarkan pada sebuah komposisi yang
telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.
MELISMA
Sekelompok not yang dinyanyikan dalam
satu nada.
Pada dasarnya tulisan ini berisikan
bagaimana aku menyesuaikan diri dengan keadaan lewat kata dan cerita, dibalik
luka yang selama ini mengekang jiwa, perlu dingat bahwa bahagia itu sederhana,
tinggal kita yang memainkan nadanya bagaimana.