Senin, 06 September 2021

AKU BERSAKSI TIADA PEREMPUAN SELAIN ENGKAU



AKU BERSAKSI TIADA PEREMPUAN

SELAIN ENGKAU

 

⸙⸎⸙

 

Kau adalah aksara terindah yang pernah kutemukan, dari semua sandiwara melankolia kau adalah kata yang paling kucinta, namamu bersemayam di sepertiga serambi jiwa, terkutuklah aku jika kusia-siakan hadirmu yang telah sejauh ini menjamah rongga harapku.

 

⸙⸎⸙

 

            Kita adalah benda langit, melayang tak kenal tujuan, entah mengapa dengan keadaan paling mengenaskan kita dipertemukan. Kau bercerita segala macam kehancuran dan luka-luka lama, anehnya dengan suka cita kudengarkan hikayatmu tanpa jeda, kalupun perlu kuceritakan kembali kisahmu, kan kutuliskan kembali semua itu dalam sebuah puisi cinta, buah mahakarya dari seorang pendengar yang begitu setia.

            Pada akhirnya, cinta itu tumbuh dari tiap-tiap malam yang kita habiskan dalam percakapan gelombang suara, dekikan tawa kita mengalir di sepanjang kalimat-kalimat jenaka, senyummu begitu terasa walau mataku tak dapat melihatnya, cukup irama suaramu yang wakilkan senyum itu mengalir deras menuju sanubariku.

            Saat itu aku benar-benar merasakan ada hal lain dalam jiwaku yang menjawab setiap tanyaku, berdebar saat sesekali kau menyebut namaku, aku sangat suka caramu melafalkan namaku, bahagia hati ini setiap nada manjamu menjamah rongga telingaku.

 

⸙⸎⸙

 

            Engkau adalah makhluk ciptaan Rabb-ku yang begitu menggemaskan, tubuhmu mungil, wajahmu manis dengan pipi bulat kemerahan, dagumu lancip lembut dan mulus, sorot matamu tajam meyakinkan, lengkap dengan alis sabit bulan tak tebal namun memanjang, tak lupa dengan kacamata bulat dan tebal, bibirmu indah dengan senyuman dan gigi gingsul dambaan, tahi lalat didekatnya pelengkap senyum manja dari foto yang tergambar dalam Profil-mu.

            Begitulah dirimu, tak mampu aku tuliskan parasmu, terlalu buruk dirimu jika hanya kugambarkan lewat kalimatku, kau peri kecil favoritku, terbang tanpa sayap mengitari poros hari-hariku, setiap pesan yang kau sampaikan padaku adalah firman yang selalu ingin kutuliskan dalam kitab suciku.

            Kini aku menemukannya kembali, cinta yang dulu selalu kuberikan kepada wanita yang salah kini kau terima dengan sukacita, kutemukan cinta itu dalam dirimu, menyayangiku layaknya bunga yang layu hampir mati tak terurus, kau hidupkan kembali dahanku, daunku, akarku, kelopakku, dan mekarku, terjaga begitu sempurna di setiap sirammu.

            Tidak ada wanita sebaik engkau, yang menjadikan hadirku benar-benar terasa dalam hidupmu, memanjakanku dan mengasihiku dengan firman penyemangat di pagi hari, dan sabda kecil ucapan selamat bermimpi di malam hari.

            Kau rela menemuiku di manapun aku berdiri, tanpa kenal lelah kau memelukku dengan kasih, mengelus bahuku dan mengusap air mata kala keluhku sampai padamu, kau semangati aku dengan caramu, kau menasihatiku dengan kalimat yang paling aku suka, segala perhatianmu tulus padaku, tak kenal seberapa kali aku mengeluh tentang dunia ini kau selalu ada untukku.

            Tiada perempuan selain engkau yang aku kasihi, syukurku terlalu banyak atas hadirmu, mengubah hari-hariku yang dulunya lara kini tawa, yang dulunya luka kini suka, dan yang dulunya duka kini bahagia.

            Aku berharap agar hadirmu selalu ada bersama derap langkah yang kupantaskan untuk segala masa mendatang, aku harapkan kau selalu berada disisiku sampai rambut hitam ini menjadi putih, sampai mata legam ini menjadi rabun, sampai kulit coklat ini menjadi kriput. Aku mau itu dirimu, aku mau lelah malamku adalah tidurmu, aku mau kopi pagiku adalah seduhmu, aku mau peluk hangatmu juga milik anak-anakku.

 

“Aku bersaksi tiada perempuan selain engkau”

 

1001 Kisah dari segala pagiku, 1001 Hikayat dari semua malamku,

Bunyi dari segala firmanku, puisi dari semua sabdaku.





Image : Pinterest

contact : @ferasaiwa_ (Instagram & Twitter)

 

Continue reading AKU BERSAKSI TIADA PEREMPUAN SELAIN ENGKAU

Kamis, 26 Agustus 2021

KALOPSIA

 




KALOPSIA

 

⸙⸎⸙

 

Dan ketika kemampuan tak mampu melampaui keinginan di situlah khayalku menembus kenyataan. Seakan pelangi di malam hari, fenomena yang mungkin saja tertulis dalam puisi namun kosong di depan nyata hidup ini.

 

⸙⸎⸙

 

            Dewasa ini semakin sadar mimpi tak seindah realita, aku tersadar saat kawan yang dulunya pernah memulai semua ini di garis start yang sama, kini perlahan mulai meninggalkan satu sama lain, ada yang jauh di atas ada pula yang jauh di bawah, itu lah kehidupan, walaupun ada saja orang yang tak memiliki rasa kompetitif namun pada hakikatnya hidup adalah soal pertarungan, bukan secara fisik namun mental.

            Berada dalam kondisi umur dewasa awal adalah malapetaka bagi para pengkhayal, aku salah satunya. Motivasi adalah salah satu bentuk defensif untuk menjaga keseimbangan mental, aku selalu teringat kalimat Dzawin Nur Ikram dalam salah satu content video Youtube-nya, “Jangan terlalu banyak bermimpi kalau tidak mau banyak berusaha” kalimat yang mungkin terlihat sederhana namun dengan keadaanku sekarang aku sangat merasa tertampar dengan kalimat tersebut, aku selama ini terlalu banyak membuang waktu pada khayalanku, bukannya tidak berbuat apa-apa namun kemampuanku jauh lebih rendah dari keinginanku.

            Dosa terbesarku adalah aku terlahir di zaman yang mengharuskan aku untuk mempunyai koneksi untuk mencari atau membuat sebuah pekerjaan, namun di saat yang bersamaan diriku adalah seorang yang tak mampu membangun koneksi ataupun relasi. Introvert.

            Aku terbiasa bekerja dengan lingkar yang kecil namun produktif dan dengan partner yang saling mengenal serta mendukung satu-sama lain. Aku buka orang yang mudah bergaul dengan orang baru, perlu pendekatan dan obrolan intim untuk membuatku nyaman dengan orang baru.

            Inilah permasalahanku, berbagai macam cara aku paksakan diriku agar bisa berbaur dengan orang lain dan pada akhirnya hanya ada dua kesimpulan yang akan terjadi, aku yang canggung atau lawan bicaraku yang canggung karna melihat diriku yang canggung.

 

⸙⸎⸙

 

            Pada akhirnya semua masalahku sudah mejadi masalalu, derita dalam diri kini sudah berubah menjadi cerita yang mungkin cukup memotivasi, setidaknya bagi diriku yang sudah berdiri di atas ketidak mampuan. Pastinya ada usaha yang dilakukan untuk mencapai titik ini, disaat semua orang terjaga dalam kenikmatan duniawi aku masih saja berotasi dalam khayal mimipi dan kekurangan jati diri, perubahan dan tekat berdikari adalah solusi bagi tipe orang sepertiku.

            Penasaran, itulah kunciku dalam sebuah perubahan, aku selalu ingin tahu ini dan itu, semakin kesini rasa itu semakin membesar dan semakin mendorongku kearah yang seharusnya, sama halnya dengan membaca buku, harus diawali dengan minat terlebih dahulu baru setelah itu ledakan semangat itu perlahan akan membucah dan dengan sendirinya mengambil alih tubuhku dan membuatku bergerak.

            Melawan rasa malas itu tidak harus dengan memaksakan diri harus berbuat sesuatu, tumbuhkan saja minatmu dengan hal yang dekat denganmu atau hal yang engkau ingin ketahui dan berminat dengan itu, maka dengan sendirinya malasmu akan tergantikan dengan produktivitas.

 

⸙⸎⸙

 

            Berhenti berkhayal adalah langkah awal dalam perubahanku sekarang, dan mulai berani melangkahkan kaki agar lebih leluasa dalam melakukan semua yang selama ini hanya mampu ku khayalkan dan mimpikan perlahan mulai menjadi kenyataan, walau masih banyak mimpi yang belum tercapai tapisetidaknya langkahku sudah mulai bergerak ke jalan yang selama ini dimimpikan.

 

 

Berbahagialah dengan diri, kenali dirimu dan nikmati segala proses yang terjadi dalam hidup, sayangi otakmu baca buku tiap hari....!

 

 

(n)

KALOPSIA :

The delusion of things being more beautiful than they really are.

Sebuah dunia yang kuciptakan sendiri dalam sanubari, tak kenal waktu maupun hari, selalu ku terjemahkan dalam bentuk warna tak kunjung temu dan suara tak kunjung semu.

Continue reading KALOPSIA

Jumat, 18 Juni 2021

AMORTIS ANTINOMI



             AMORTIS ANTINOMI 

⸙⸎⸙

 

Di penghujung cerita kutemukan maha karya tuhan untuk kesekian kalinya, kerlingku berjabat dengan senyum sabitnya di tengah rapuhnya atap kampung halaman. Begitulah adanya, kita di pertemukan sedemikian rupa, lakon ilahi berjalan dengan sempurna, di akhir cerita kesendirian yang membuncah setelah ditelan nyata yang entah sudah berapa dasawarsa.

 

⸙⸎⸙

            Menjadikan derita sebagai bagian dari perjalanan hidup tak semudah aksara ini tercipta, membopongnnya dengan segenap rasa yang tersisa, terengah-engah di palung sengsara, berjalan tak tentu arah seakan dunia memang tercipta dari segala serambi melankolia.

            “Aku menyebutnya tampan dan berani”

            Ucap kaum kupu-kupu sekedar hanya ingin menenangkan hati, sudah sekian kali aku temukan puja puji penyair, tak satupun dari kalimatnya yang bersarang di hati. Aku akui, akulah yang menolak puisi itu berbunyi, tenangku sudah cukup untuk membelai jiwa tak berpenghuni, inilah adanya, inilah nyatanya.

            Keputusan adalah pilihan, begitulah iman di atas amin yang kuyakini, bukankah kau yang mengajarkanku hal ini...?, kau pergi menemui rumah lamamu dan meninggalkan pilar-pilar yang telah kau dan aku bangun sedari hati. Tak kuasa kumenelan fakta jika atap itu tak seindah atap lamamu, masalah itu bisa kita bicarakan namun solusinya malah engkau tinggalkan.

Aku ingat betul bagaimana bola mata itu menatapku tajam, setajam keputusan yang engkau lontarkan berbalur dusta, dan pada akhirnya setelah pelampiasan itu selesai memuaskanmu, kini tinggal aku yang mengobati luka-luka ini sendiri.

 

⸙⸎⸙

            Begitulah adanya cerita lama, terkadang berulang kali terbesit di kepala, bukannya tak mampu untuk melupa, namun dasarnya, itulah perjalanan nyata yang tercipta di kala hayat digulung waktu, tak tentu arah terombang ambing tak kenal dermaga.

            Entah sekarang berbeda, aku pun tak punya jawaban pasti, kupu-kupu itu berdatangan silih berganti, dan akhirnya sama saja, hanya mengambil sari lalu pergi, tak ada satupun yang ingin mematahkan sayapnya sendiri dan menemani bunga ini layu lalu mati.

            Ada kalanya inginku bertindak semaunya, mematahkan sayap-sayap itu dan membiarkan mereka lumpuh hanya demi keegoisan kelopak ini. Namun jika dipikir lagi, apa guna mati bersama kalau tak ada keikhlasan di dalamnya, yang aku tahu tidak ada satupun bunga di dunia ini yang punya kuasa atas sayap kupu-kupu.

 

⸙⸎⸙

            Aku temukan kupu-kupu bersayap sutra, memanjang anggun di bawah sinar rembulan membelah horizon gantikan senja, tatapnya menetap pada ujung pandang, isyarat nyata ketertarikan pada aroma bunga tak bertuan, hinggap tanpa aba-aba entah ada asa atau hanya iba, biar nyata yang bangkitkan fakta.

            Semakin lama pertemuan itu sudah berjalan begitu lama, tanpa sadar kuserahkan sariku sebanyak yang ia butuhkan; pengetahuan tentang cinta, rasa, bahkan duka dan nestapa. Mengalir berbeda dengan serangga pendahulunya, kehadirannya cukup membuat kelopakku goyah memabukkan.

            Dewasaku tersadar bahwa ini bukan bunga yang kukenal, ia melepaskan durinya atas kehendak sendiri, keikhlasanlah yang membuatnya begini, sebab kupu-kupu itulah yang membantunya bangkit dari palung letih, padahal ia hanya hinggap namun entah mengapa hanya cukup dengan “ADA” mampu pulihkan rasa yang terlupa, ia memang berbeda.

            Entah dia punya tujuan yang sama, aku pun tak punya kuasa atas pengetahuan semesta, yang bisa kulakukan hanyalah mengikuti dorongan angin dan melambai-lambai ikuti arah. Pertanyaannya, apakah batang ini akan patah kembali lalu mati atau akan tetap mati namun bersama kupu-kupu ini...?

            Yang bunga ini paling takutkan adalah tragedi itu terulang kembali, sudah berkali-kali terserang hama yang sama namun rasa abaikan jera, terkadang cinta butuh logika, namun begitulah kehidupan, pupuk yang ditanam belum tentu sesuai dengan pertumbuhan, hanya metamorfosis yang menjadi jawaban dari segala keraguan.

 

⸙⸎⸙

 

 

AMORTIS :

Bentuk tidak baku dari Amortisasi; (a) Huk. Penghapusan atau pernyataan tidak berlaku terhadap surat-surat berharga yang nilainya telah dibayarkan kembali atau hilang.

ANTINOMI :

(n) Kenyataan yang kontroversial.

Sekalipun terbayar dan terganti, lara akan tetap berbunyi, meski kehadiran merubah posisi, tak satupun yang punya kendali atas tragedi.

Pic : Pinterest

Continue reading AMORTIS ANTINOMI

Selasa, 09 Juni 2020

MENJAUH DAN TERBUNUH


MENJAUH DAN TERBUNUH

Serabut luka yang menganga menciptakan pola yang begitu sederhana, dalam sujudku, aku panjatkan cerita yang Tuhan pun sesali keadaannya, Dia iba dengan sehelai hambanya yang begitu luka, penuh dengan nestapa, dan dibanjiri oleh tetesan air jiwa di sekujur pipinya.

⸎         ⸎         ⸎

Di tengah pandemi seperti ini aku kira semua orang akan mendapatkan keresahan yang sama dan luka yang sama. Nyatanya sebaliknya, kali ini aku merasa yang paling sengsara dan kembali teteskan air mata, berdera di balik cerita yang itu-itu saja, seakan-akan kepergian memang sudah menjadi kekasih bagiku, dengnnya aku bercumbu dan beradu, semakin aku bernafsu, semakin ia menjerit dan menjeratku.
Kau tau, sering kali aku menyendiri, bersembunyi di bilik-bilik sepi agar semua kenyataan itu tak menemuiku lagi, aku berlari dan terus berlari, tak ada yang sedang ku kejar, aku hanya ingin menjauh dari jeratan yang sudah menanti, entah sampai kapan aku begini.
Inginku pergi jauh, hanya ada sebilah pisau yang kugantung di pinggangku, hanya bersamanyalah aku pergi jauh, agar ketika aku mengingatmu, dia akan menghunus lalu membunuhku.
Dia akan menikam kepalaku agar aku tak lagi mengingat segala cintamu merayuku,
kalaupun itu tak cukup,
ia akan menusuk mataku agar aku buta dan tak lagi melihat indah parasmu,
kalaupun itu tak cukup,
ia akan menusuk dadaku yang dulu pernah berdebar kala pelukmu mendarat di atasnya
kalaupun itu tak cukup,
ku biarkan ia merobek senyumku yang dulu pernah ku jadikan alat untuk membalas senyummu.
Inginku pergi keluar angkasa karna semua yang ada di dunia hanya akan membuatku teringat akan cinta yang ku taburkan pada hari-harimu dulu, ku biarkan ragaku melayang bebas tanpa gravitasi dan terbakar oleh sengatan matahari, karna cemburu di hati lebih panas dan lebih cepat membunuhku.
Aku pasrahkan nafasku tercekik karna rindu pada parasmu lebih menjerat ketimbang paru-paru kehilangan oksigen. Semakin jauh aku melayang semakin tak kudapati lagi mentari yang dulu pernah kita jadikan harpan kita seterang cahayanya, semakin jauh dan semakin jauh, hingga jasadku membeku di ujung galaksi bima sakti, itu lebih baik dari pada aku harus perlahan mati oleh sikapmu yang begitu dingin padaku.
Continue reading MENJAUH DAN TERBUNUH

Kamis, 23 April 2020

PERPISAHAN UNTUK PERPISAHAN


PERPISAHAN UNTUK PERPISAHAN

Termenung dalam keterpurukan dan berdiam diri sembari meratapi kepediahan, merendahkan ego dan mulai berdamai dengan diri sendiri, akhirnya perlahan aku menemukan celah untuk keluar dari situasi ini.

⸙⸎⸙

Aku baru sadar selama ini, ternyata aku memandang patah hati dari sudut pandang yang salah. Tepat satu tahun yang lalu aku mengalami patah hati paling hebat dalam hidupku, wanita yang sikap dan sifatnya tak pernah aku temukan dari semua wanita yang pernah aku temui, aku benar benar serius mencintainya sampai di titik di mana aku memutuskan untuk membuat sebuah rencana besar agar cinta kami kekal dalam sebuah ikatan batin, dan itu adalah Pernikahan.
Singkat cerita dia meninggalkanku dengan cara yang begitu sadis, semudah itu dia memilih orang lain di saat aku dalam keadaan lagi saying-sayangnya. Semenjak saat itu aku memiliki prinsip hidup di mana Cara termudah untuk melupakan orang lain adalah dengan membencinya.
Aku selalu memikirkan semua keburukannya, entah itu dari cara dia berpakaian, sikap egoisnya selagi PMS, selalu mengungkit-ungkit masalalu, dan lain-lain. Pikirku, dengan cara ini aku akan mudah untuk melupakan dia dalam hidupku, semakin aku membencinya, semakin aku menjauh darinya, maka akan semakin cepat aku melupakannya.
Pemikiran seperti ini terus aku jalani, akan tetapi semakin kesini semakin aku sadar, kalau ternyata aku keliru. Dengan aku selalu memikirkan cara untuk membencinya, di saat yang bersamaan sebenarnya aku sedang memikirkan dirinya, bukannya untuk menjauh malah hanya untuk membuat aku semakin merindu dengan sikap dia yang dulu pernah aku jalani selama bersamanya.
Karna hal ini juga aku masih belum bisa menerima orang lain di hatiku, aku masih sibuk dengan memikirkan cara agar selalu membencinya kapan pun dan di mana pun, setiap kali aku menemui wanita yang mirip dengannya, entah itu sikap maupun sifatnya, aku selalu akan menjauh, karna bagiku kalau aku menjalin hubungan dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dia, aku takut kalu ternyata hubunganku yang baru nanti akan berakhir seperti yang sebelumnya dan aku hanya akan merasakan sakit yang sama untuk kesekian kalinya.
Semakin kesini aku semakin gelisah dengan diriku sendiri, ternyata bertarung dengan keegoisan diri sendiri itu lebih berbahaya dari pertarungan apapun, karna salah langkah sedikit saja kita akan mengalami luka yang lebih dari sebelumnya.
Termenung dalam keterpurukan dan berdiam diri sembari meratapi kepediahan, merendahkan ego dan mulai berdamai dengan diri sendiri, akhirnya perlahan aku menemukan celah untuk keluar dari situasi ini.

Hal yang seharusnya aku benci dari sebuah patah hati bukanlah orangnya, tapi yang seharusnya aku benci adalah Perpisahannya.

Dengan aku membenci sebuah perpisahan aku tidak akan menjelekkan siapapun, entah itu dia yang telah meninggalkan atau pun diriku sendiri, dengan begini aku akan lebih mengevaluasi diri kesalahan apa yang aku perbuat sehingga membuat dia pergi dan memilih orang lain.
Dengan begini juga aku lebih bisa menerima orang lain untuk menemani separuh hatiku yang hancur, dan juga aku semakin hati-hati untuk memilih orang baru, agar sakit yang lalu tidak kembali menyerbu.
Mungkin di antara para pembaca, ada kamu yang dulu pernah menyakitiku, kalau pun tidak, tak  masalah, karna aku menuliskan ini hanya karna aku tak punya tempat untuk melapiaskan semua pemikiranku, aku hanya ingin menyampaikan kepada kalian para pembaca, bahwa patah hati seharusnya di nikmati dan di teliti, bukan untuk di jauhi dan malah cepat-cepat ingin mencari pengganti, hati kita tak sekuat itu untuk menerima orang baru untuk menggantikan orang yang lama, kalau pun kau mampu mendapatkan orang baru setelah putus, hanya ada satu kemungkinan, kau tidak benar-benar mencintai orang yang lama.
Tulisanku kali ini sengaja tidak terlalu aku buat unsur majas hiperbola, seperti tulisan-tulisanku sebelumnya,  tujuanku hanya agar pesanku benar-benar tersampaikan pada kalian.

Terima kasih para penikmat luka :*
Continue reading PERPISAHAN UNTUK PERPISAHAN