AKU
BERSAKSI TIADA PEREMPUAN
SELAIN
ENGKAU
⸙⸎⸙
Kau
adalah aksara terindah yang pernah kutemukan, dari semua sandiwara melankolia
kau adalah kata yang paling kucinta, namamu bersemayam di sepertiga serambi jiwa,
terkutuklah aku jika kusia-siakan hadirmu yang telah sejauh ini menjamah rongga
harapku.
⸙⸎⸙
Kita
adalah benda langit, melayang tak kenal tujuan, entah mengapa dengan keadaan
paling mengenaskan kita dipertemukan. Kau bercerita segala macam kehancuran dan
luka-luka lama, anehnya dengan suka cita kudengarkan hikayatmu tanpa jeda,
kalupun perlu kuceritakan kembali kisahmu, kan kutuliskan kembali semua itu
dalam sebuah puisi cinta, buah mahakarya dari seorang pendengar yang begitu
setia.
Pada
akhirnya, cinta itu tumbuh dari tiap-tiap malam yang kita habiskan dalam
percakapan gelombang suara, dekikan tawa kita mengalir di sepanjang kalimat-kalimat
jenaka, senyummu begitu terasa walau mataku tak dapat melihatnya, cukup irama suaramu
yang wakilkan senyum itu mengalir deras menuju sanubariku.
Saat
itu aku benar-benar merasakan ada hal lain dalam jiwaku yang menjawab setiap
tanyaku, berdebar saat sesekali kau menyebut namaku, aku sangat suka caramu
melafalkan namaku, bahagia hati ini setiap nada manjamu menjamah rongga
telingaku.
⸙⸎⸙
Engkau
adalah makhluk ciptaan Rabb-ku yang begitu menggemaskan, tubuhmu mungil,
wajahmu manis dengan pipi bulat kemerahan, dagumu lancip lembut dan mulus, sorot
matamu tajam meyakinkan, lengkap dengan alis sabit bulan tak tebal namun
memanjang, tak lupa dengan kacamata bulat dan tebal, bibirmu indah dengan
senyuman dan gigi gingsul dambaan, tahi lalat didekatnya pelengkap senyum manja
dari foto yang tergambar dalam Profil-mu.
Begitulah
dirimu, tak mampu aku tuliskan parasmu, terlalu buruk dirimu jika hanya kugambarkan
lewat kalimatku, kau peri kecil favoritku, terbang tanpa sayap mengitari poros
hari-hariku, setiap pesan yang kau sampaikan padaku adalah firman yang selalu ingin
kutuliskan dalam kitab suciku.
Kini
aku menemukannya kembali, cinta yang dulu selalu kuberikan kepada wanita yang
salah kini kau terima dengan sukacita, kutemukan cinta itu dalam dirimu,
menyayangiku layaknya bunga yang layu hampir mati tak terurus, kau hidupkan
kembali dahanku, daunku, akarku, kelopakku, dan mekarku, terjaga begitu
sempurna di setiap sirammu.
Tidak
ada wanita sebaik engkau, yang menjadikan hadirku benar-benar terasa dalam
hidupmu, memanjakanku dan mengasihiku dengan firman penyemangat di pagi hari, dan sabda kecil ucapan
selamat bermimpi di malam hari.
Kau
rela menemuiku di manapun aku berdiri, tanpa kenal lelah kau memelukku dengan
kasih, mengelus bahuku dan mengusap air mata kala keluhku sampai padamu, kau
semangati aku dengan caramu, kau menasihatiku dengan kalimat yang paling aku
suka, segala perhatianmu tulus padaku, tak kenal seberapa kali aku mengeluh
tentang dunia ini kau selalu ada untukku.
Tiada
perempuan selain engkau yang aku kasihi, syukurku terlalu banyak atas hadirmu,
mengubah hari-hariku yang dulunya lara kini tawa, yang dulunya luka kini suka,
dan yang dulunya duka kini bahagia.
Aku
berharap agar hadirmu selalu ada bersama derap langkah yang kupantaskan untuk
segala masa mendatang, aku harapkan kau selalu berada disisiku sampai rambut hitam
ini menjadi putih, sampai mata legam ini menjadi rabun, sampai kulit coklat ini
menjadi kriput. Aku mau itu dirimu, aku mau lelah malamku adalah tidurmu, aku
mau kopi pagiku adalah seduhmu, aku mau peluk hangatmu juga milik anak-anakku.
“Aku bersaksi
tiada perempuan selain engkau”
1001 Kisah dari segala pagiku, 1001 Hikayat dari
semua malamku,
Bunyi dari segala firmanku, puisi dari
semua sabdaku.
Image : Pinterest
contact : @ferasaiwa_ (Instagram & Twitter)